Catatan Lama Tentang TURKI
Ini catatan lama saya tentang Turki. Saya kesana akhir tahun 2010. Mungkin beberapa informasi sudah berubah. Turki adalah satu-satunya negara yang memiliki bagian di benua Asia dan di benua Eropa (Istanbul). Naik Turkish Airlines (Maskapai kebanggan orang Turki) saya berangkat dari Soetta menuju bandara Attaturk (Istanbul). Akhir tahun di sana sedang musim dingin bahkan jujur ini pengalaman pertama saya merasakan hujan salju di Bolu, salah satu
kota di Turki. Akan saya jelaskan di bawah.
Memasuki Turki tahun 2010 saya menggunakan VOA (visa on arrival/visa yang bisa dibeli ketika kita sampai di bandara Turki). Biayanya USD 25. Tapi mulai 2014 ini VOA tidak lagi diberlakukan, tapi anda bisa membelinya secara online di https://www.evisa.gov.tr/en/ .Biayanya masih sama. Anda tinggal mengisi aplikasi, bayar, kemudian print bukti dan berangkatlah ke Turki. Anda bisa masuk Turki dengan bebas. Jangan lupa di imigrasi, bukti print ditunjukkan ya.
Tempat wisata yang saya kunjungi di sana antara lain Blue Mosque (masjid biru) yang terkenal sebagai ikon dari Turki dan kota Istanbul. Untuk memasuki Blue Mosque (karena ini masjid, maka kita sebagai turis harus bersikap sopan) para wanita diminta untuk mengenakan kerudung/pashmina/hoodie yang ada tutup kepalanya dan sepatu dicopot untuk dimasukkan ke dalam plastik (atau kalau tidak mau copot, sepatunya harus dibungkus plastik yang biasanya sudah disediakan di pintu masuk). Karena ini masjid, banyak umat muslim berdoa di sana. Jadi harap menjaga sikap dan jangan teriak-teriak juga.
Kemudian ada St. Hagia Sophia (Aya Sophia) yang dulunya adalah sebuah gereja yang kemudian mengalami perubahan fungsi menjadi
masjid dan kini menjadi museum. Hanya dibuka untuk kunjungan umum turis pada
hari-hari biasa dan jam-jam tertentu. Pada jendela-jendelanya tertulis ayat-ayat Al-Quran. Menjelang senja ketika sinar mentari sayup-sayup masuk di musim dingin, cantiknya jendela-jendela itu. Para fotografer pasti takkan melewatkan momen cantik ini.
Menurut saya, Istanbul
sendiri merupakan kota turis sekaligus kota budaya. Di sini
berbagai macam bangsa dan bahasa saya temukan. Dan rupanya orang Indonesia bukanlah satu-satunya turis Asia di sini. Jepang, Taiwan, China,
Korea,
Singapura juga turut berperan serta meramaikan suasana pariwisata di sini. Istanbul ini berada di Turki bagian benua Eropa. Antara Turki bagian Asia dan Eropa dibatasi oleh jembatan yang lumayan
panjang yang membelah selat Bosphorus. Bosphorus
sendiri dijadikan obyek wisata yang biasanya turis diajak untuk mengelilingi
selat ini dengan kapal. Karena hari itu musim dingin di Turki, menaiki
Bosphorus cruise untuk menikmati selat Bosphorus dan sekitarnya menjadi
pengalaman tersendiri. Dari wisata pelayaran selat Bosphorus ini, kita diajak
melihat hotel yang biasanya dihuni oleh kepala-kepala negara namanya hotel Kempinski. Hotel ini mirip dengan
istana raja, sangat luas, sangat besar, dan megah. Sementara tak jauh di
sebelahnya berdiri benteng yang cukup besar yang konon difungsikan seperti
halnya benteng-benteng lainnya. Konon Presiden pertama Turki yang terkenal Mustafa Kemal Attaturk juga
menghembuskan nafasnya di Istanbul.
Tak diragukan lagi kota
yang pernah menjadi ibukota negara Turki ini sangat menarik hati.
Besoknya saya meneruskan perjalanan ke
Canakale menuju Troy Site. Negara
Turki ini mempunyai ikon penting di salah satu kotanya yaitu patung kuda Troya
yang konon menurut tour guide saya, dikirimkan dari salah satu produser yang
membuat film Troy kepada negara Turki sebagai
kenang-kenangan. Karena dipercaya bahwa bangsa Troy
dulu mendiami Turki.
Tak lupa juga saya mengunjungi ibukota
Turki, Ankara.
Di sini ada Attaturk Mouseleoum. Di
dalamnya terdapat cerita mengenai sejarah Turki dan segala cerita berikut
peninggalan-peninggalan bapak revolusi Turki tersebut. Ada buku koleksi beliau, pakaian, foto-foto,
pusaka-pusaka, cerita mengenai kepahlawanan beliau, bahkan ada toko souvenir di
dalamnya yang menjual tentang pernak-pernik beliau. Melihat mouseleoum ini,
saya jadi berpikir betapa bangsa ini sangat menghargai jasa-jasa para
pahlawannya. Bahkan saya melihat foto Presiden SBY yang sedang memberikan
karangan bunga simbolis diatas makam Attaturk sewaktu Turki memperingati hari
besarnya.
Ada 2 mouseleoum yang saya kunjungi sebenarnya. Yang pertama Atatturk
mouseleoum, yang kedua Mevlana
mouseleoum. Mevlana adalah salah seorang tokoh religius umat Islam yang
sangat terkenal di Turki. Menurut tour guide saya, ia mengajarkan berdoa dengan
menari berputar secara berkesinambungan. Di dalam tarian itu teruntai
serangkaian doa dan pujian. Untuk melakukan hal ini, seseorang butuh skill
khusus karena tarian ini tidak mudah untuk pemula.
Berbicara soal Turki, kita tak akan pernah
meninggalkan nama Capadoccia. Di kota ini sangat terkenal
dengan atraksi naik balon udara. Harga yang ditawarkan kepada kami sewaktu itu
200 Euro/orang. Anda bisa menawarnya tentu saja. Yang pasti, setelah naik balon udara di Capadocia, anda akan mendapat sertifikat dari tour operatornya yang menerangkan bahwa anda pernah naik balon udara di Capadocia. Jangan kuatir, pemandangannya sangat cantik kok. Turki
juga sangat fleksibel dalam hal mata uang. Di sini 3 mata uang berlaku yaitu USD (American Dollar), EUR (Euro), TR (Turkish Lira-mata uang asli
Turki). 1 Lira sekitar 5000-6000 rupiah.
Kalau anda sempat mengunjung Grand Bazaar (semacam gedung terdiri dari jualan macam-macam termasuk oleh-oleh khas Turki yaitu Turkish Delights~semacam manisan gula bermacam-macam rasa dan kekenyalan), anda akan tahu apa yang saya maksud mengenai Turki sangat fleksibel mengenai mata uang. Anda bisa bawa mata uang Euro, USD, atau Lira untuk dibelanjakan disana. Maklum, di Indonesia, lumayan susah mencari mata uang Turki. Karena tidak di setiap money changer di Indonesia ada. Dan kalau ke Turki, nggak enak rasanya kalau tidak mengunjung Taksim Square. Di sini pusat segala pertemuan untuk rakyat Turki. Anda bisa menyusuri pedestrian dan window shopping, anda bisa mencoba makanan khas Turki yaitu Kebab Turki. Bahkan kalau ada demonstrasi juga diadain di sini.
Setelah puas mengelilingi Istanbul, saya meneruskan perjalanan ke
Bolu. Di sini satu-satunya daerah dalam perjalanan saya yang turun salju. Jadi excited banget karena maklum sebagai orang yang hidup di negara tropis, saya belum pernah merasakan hujan salju sebelumnya. Jadi excited lempar-lemparan bola salju bersama kawan-kawan. Malam harinya, saya diajak nonton Belly Dance. Yah... seperti yang sudah banyak orang tahu, Belly dance itu tarian oleh seorang atau lebih (biasanya sih kebanyakan tunggal) wanita menunjukkan tarian perutnya diiringi musik ala padang pasir.
Selain Turki menyajikan wisata untuk umat muslim, di negara ini juga menyajikan wisata untuk umat Kristiani. Anda akan menemukan rumah Bunda Maria di sini berikut patung emasnya, juga tentang sejarah rasul-rasul Kristus.
Overall, Turki adalah negara yang indah. Negara
ini ramah menyambut turis. Negara ini juga merupakan perpaduan budaya dan
toleransi yang indah. Seluruh umat beragama di sana sangat rukun. Kalau ada rejeki lebih,
ingin rasanya kembali menjelajah negeri itu.