Indonesia Bersama Garuda dan Pandji
Oktober 2013 lalu saya terbang
bersama Garuda Indonesia dari Jakarta ke Seoul. Ini penerbangan pertama saya ke luar negeri
menggunakan maskapai kesayangan orang Indonesia. Kalau untuk domestik, saya cukup
sering memakai Garuda Indonesia. Untuk orang yang melakukan usaha sendiri
seperti saya dan terkadang harus janjian bertemu dengan orang atau menghadiri acara
di suatu tempat, saya sangat membutuhkan ketepatan waktu. Itulah sebabnya saya
memilih Garuda Indonesia.
Kembali ke perjalanan saya
Oktober 2013 lalu ke Seoul, jadwal penerbangan saya tertera dari Jakarta
transit ke Bali kemudian lanjut ke Seoul. Waktu itu keberangkatan saya
bersamaan dengan jadwal KTT Apec di Bali, sehingga mau tak mau ada perubahan
jadwal dari Jakarta menuju Bali. Saya langsung telepon call centre GarudaIndonesia, kemudian saya memberitahu masalah saya, dan mereka memberikan solusi
dengan memindahkan keberangkatan dari Jakarta-Bali lebih awal daripada jadwal
seharusnya. Dan dengan sekali telepon itu masalah saya terselesaikan.
Saat di dalam pesawat menuju
Incheon (bandara utama Korea Selatan), karena Garuda Indonesia termasuk pesawat
full cost, semua penumpang pasti mendapat makan. Jadi nggak usah takut
kelaparan di atas pesawat. Di depan bangku juga sudah tersedia inflight
entertainment yang bisa kita nikmati untuk mengatasi kebosanan selama di
pesawat. Juga dikasih bantal kecil, selimut, dan headphone (tentunya untuk
dipakai selama di pesawat saja). Sementara yang boleh dibawa keluar pesawat itu satu tas kecil compliment berisi amenities dari Garuda Indonesia. Jam 8 pagi saya mendarat di bandara Incheon di
kota Seoul, Korea Selatan. Saya melewati imigrasi dan mengambil bagasi saya. Bagasi
saya utuh, tidak cacat, dan terutama tidak hilang. Masalah bagasi ini terlihat
sepele tapi vital buat saya. Dan Garuda Indonesia tidak pernah mengecewakan
saya dalam hal bagasi.
Pulangnya dari Incheon menuju
Jakarta, saya tidak transit ke Bali lagi. Jadi pesawat Garuda Indonesia terbang
langsung dari Seoul menuju Indonesia. Dan ada 3 hal yang menjadi perhatian
saya. Pertama, saya datang kepagian sekitar 5 jam lebih awal. Biasanya kalau
saya pakai maskapai lain (terutama yang jadwalnya penerbangannya padat
merayap), saya tidak bisa check in duluan sebelum jadwalnya keluar di layar
monitor. Iseng-iseng saya ke counter check in Garuda Indonesia, dan voila !
Saya bisa check in dan menaruh bagasi. Paling nggak saya nggak menyeret koper
kesana kemari selama menjelajahi bandara Incheon sembari menunggu boarding. Kedua, waktu di atas pesawat, selain makanan berat, pramugari
juga membagi-bagikan ice cream. Saya penggemar berat ice cream dan ini jelas
menambah nilai positif di mata saya. Ketiga, immigration on board. Ini sangat
memudahkan semua penumpang Garuda Indonesia dan menghemat waktu karena nggak
perlu antri imigrasi untuk cap paspor karena sudah dilakukan oleh petugas
imigrasi di atas pesawat. Hanya Garuda Indonesia yang memiliki pelayanan
seperti ini. Selama ini saya puas melakukan dan mempercayakan penerbangan saya
kepada Garuda Indonesia.
Waiting Room Incheon, Seoul (Sign board for Garuda flight) |
Inflight entertainment |
Dan saya menunggu dan bermimpi
dan berharap Garuda Indonesia akan menjadi maskapai nomor satu di dunia. Atau paling
tidak nomor satu di Asia dululah. Kapan ya itu terjadi ? Saya membayangkan
apabila kita semua orang Indonesia bangga dan memilih maskapai Garuda Indonesia
sebagai maskapai pilihan utama dalam kegiatan penerbangan mereka, bisa saja
pertanyaan saya itu terjawab dengan cepat. Seperti yang dikatakan Pandji dalam
tulisannya (Nasionalisme), “Bangsa Indonesia, Rakyatnya, Orang orangnya AKAN
membawa Indonesia jadi jawara dunia. Gue percaya itu.”
Pandji, nama panjangnya Pandji Pragiwaksono
adalah seorang komedian atau lebih terkenalnya ia adalah seorang stand up
comedian. Ia aktif menulis blog di www.pandji.com.
Pandji cukup sering menyelipkan kritikan-kritikan dalam lawakan-lawakannya. Hebatnya
ia membawa kritikan tersebut diterima dan ditertawakan oleh orang banyak. Itu artinya
cara penyampaian Pandji kreatif dan cerdas karena tidak bikin orang marah akan
kritikan-kritikan itu. Dan melalui tulisan Pandji, saya menyadari bahwa banyak
orang Indonesia yang bahkan namanya tidak dikenal di TV giat mempromosikan
Indonesia kepada dunia. Indonesia DANGEROUSLY BEAUTIFUL ! And yes i am AGREE !
DEFINETELY AGREE !
Kalau Garuda Indonesia senantiasa
berbenah diri untuk menjadi yang terbaik, mengapa kita tidak ? Kalau Pandji
senantiasa mencelikkan mata penonton dengan lawakannya bahwa Indonesia itu
indah, mengapa kita tidak ?
So, what your next move to make
Indonesia beautiful in your eyes, mate ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar