Rabu, 23 September 2015

Pengalaman Apply E-Paspor di kantor Imigrasi Waru-Sidoarjo Surabaya


Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman saya apply E-Paspor di kantor imigrasi kelas 1 Surabaya atau lebih tepatnya di jl. letjend s.parman waru sidoarjo pada bulan September 2015.

Berhubung paspor saya akan expired 2 bulan ke depan, saya berinisiatif untuk memperpanjang/membaharui paspor tersebut. Kali ini saya apply E-paspor yang katanya bisa digunakan untuk mempermudah mengurus visa Jepang. Datang ke kantor imigrasinya jam setengah 7 pagi sudah antri bejibun, saya urutan ke-51. Karena sampai saat tulisan ini dibuat, E-Paspor tidak bisa diapply secara online di website www.imigrasi.go.id (di website hanya bisa apply yang biasa, bukan E-paspor) maka saya walk in alias datang langsung. Di area Surabaya yang bisa melayani cuma di di waru-sidoarjo. Yang di Tanjung Perak nggak bisa E-paspor. Sampai sana, jam 7 ada briefing dari petugas keamanan, menjelaskan tata tertib dan peraturan antara lain nggak boleh pake kaos, oblong, celana pendek, rok mini, sandal jepit, dll plus gakboleh buang sampah sembarangan, gak boleh serobot-menyerobot. Jam 7 pagi imigrasi dibuka, kita dikasi formulir untuk diisi GRATIS ! Biasanya pake biaya suruh beli di koperasi, kali ini GRATIS berikut mapnya. Untuk apply baru, siapin meterai dari rumah atau bisa dibeli di koperasi. Yang perpanjangan seperti saya nggak pakai meterai.
Masuk ke dalam, isi formulir sendiri-sendiri ( siapin bolpoon warna hitam dari rumah, kalo gak, alamat deh antri lama pakai bolpen yang disediain nggak banyak). Terus jam setengah 8 udah dipanggil satu-satu. Kalau yang apply online lewat website dan bayar di bank sebelum datang, pengalaman orang yang antrinya di belakang saya, dia lebih selesai duluan ketimbang saya. Jadi mau pilih apply paspor di web yang biasa ya silahkan, itu pilihan anda masing-masing sesuai kebutuhan. Saya nomor 50, jam 11 baru dipanggil. jadi bisa dibayangin kan kalau walk in dan antri seperti saya nunggu berapa lama disitu. Ada orang yang datang jam 10 pagi karena dia apply online, dipanggilnya juga lebih cepat dari saya. Masalahnya saya juga pernah apply online, jadi saya tidak terlalu mengambil pusing dengan pengaturan ini. Kan saya sudah bilang juga sebelum ini, terserah mau apply yang mana sesuai kebutuhan.
Selesai interview, foto, dan pengambilan sidik jari, diperbolehkan pulang. Tapi sebelum pulang bisa bayar dulu ke BNI biaya paspor. 4 harian datang lagi atau sesuai dengan petunjuk yang diberikan petugasnya ambil paspor yang sudah jadi.
Saya tidak ingin panjang lebar membahas paspor, persyaratan, dll karena bisa diintip di website imigrasi resmi juga karena saya sudah pernah membahas sebelum ini. Tapi yang ingin saya sampaikan disini sebagai catatan :
1. Biasanya lihat calo mondar-mandiri urus paspor orang dengan bawa setumpuk map, hari itu saya lihat bukannya nggak ada sih, masih ada tapi gak berani terang-terangan. Intinya lebih agak sepi ketimbang dulu. Ini satu langkah maju dari imigrasi memberantas percaloan. Tapi saya bilang gak semua, masih ada dan ada orang dalamnya juga. Saya nggak mau menjelek-jelekkan tapi gakbisa dibohongi kalo saya melihat masih ada mereka keluar dari dalam bawa segepok map aplikasi paspor ditenteng di tas dan dibagi-bagi di luar dekat kantin. Kalo dibilang paspor haji kok ya gak mungkin, kan dah pada berangkat. Saya applynya 1 hari menjelang libur idul adha.
2. Interview dan pencocokan data sangat ketat. Bener-bener kepo deh istilah anak jaman sekarang petugasnya. Ditanya mau kemana, sama siapa, ngapain, kalau misal berobat, ditanya kenapa nggak di Indonesia aja, kalau atlit ditanya surat rekomendasi, dst. Tergantung situasi dan kondisi masing-masing yg apply. Ada satu saja yang nggak cocok, langsung suruh perbaiki, paspor gakbisa diproses. Contoh kecil kemarin ada yang tempat lahirnya beda antara akte lahir sama KTP aja nggak bisa lanjut. Diminta perbaiki dulu sampai sama.
Ini anggapan saya pribadi lo ya. Mungkin Indonesia kan skg membebaskan visa banyak negara dan berharap imbal balik juga dari mereka. Nah, otomatis negara2 yg diharapkan kasih imbal balik itu berharap Indonesia membenahi sistem aplikasi paspor supaya lebih ketat. Atau bisa jadi pemerintah nggak mau kecolongan WNI kabur gabung u know la apa yg pintu masuknya lewat Turki sana. Bisa juga karena selama ini sering ditemukan pemalsuan identitas seperti kasus mantan ketua penegak kasus korupsi itu. Apapun bisa jadi pertimbangan pemerintah. Diikuti sajalah peraturannya, toh buat kebaikan kita juga supaya pemerintah bisa melindungi warga negaranya dengan baik.
3. Sistemnya jelas, formulir, map, cover paspor, dan surat keterangan ambil paspor lama gak dijual belikan lagi di koperasi. Juga lebih cepat karena dulu sebelum interview harus cek data, bayar, baru interview. Paling gak buang proses 1&2 itu lumayan menghemat waktu. Jadi pas di barisan antrian waktu mau masuk, itu dicek sama petugasnya syarat2nya, terus pas interview dicek detilnya.
4. Semoga ke depannya aplikasi E-paspor yang pakai chip bisa diapply online seperti sistem biasa dan bisa di imigrasi Tanjung Perak juga. Jadi lebih banyak pilihan biar gak overload di waru.

Semoga bermanfaat.