Senin, 07 April 2014

Indonesia Bersama Garuda dan Pandji


 Indonesia Bersama Garuda dan Pandji


Oktober 2013 lalu saya terbang bersama Garuda Indonesia dari Jakarta ke Seoul. Ini penerbangan pertama saya ke luar negeri menggunakan maskapai kesayangan orang Indonesia. Kalau untuk domestik, saya cukup sering memakai Garuda Indonesia. Untuk orang yang melakukan usaha sendiri seperti saya dan terkadang harus janjian bertemu dengan orang atau menghadiri acara di suatu tempat, saya sangat membutuhkan ketepatan waktu. Itulah sebabnya saya memilih Garuda Indonesia.

Kembali ke perjalanan saya Oktober 2013 lalu ke Seoul, jadwal penerbangan saya tertera dari Jakarta transit ke Bali kemudian lanjut ke Seoul. Waktu itu keberangkatan saya bersamaan dengan jadwal KTT Apec di Bali, sehingga mau tak mau ada perubahan jadwal dari Jakarta menuju Bali. Saya langsung telepon call centre GarudaIndonesia, kemudian saya memberitahu masalah saya, dan mereka memberikan solusi dengan memindahkan keberangkatan dari Jakarta-Bali lebih awal daripada jadwal seharusnya. Dan dengan sekali telepon itu masalah saya terselesaikan.

Saat di dalam pesawat menuju Incheon (bandara utama Korea Selatan), karena Garuda Indonesia termasuk pesawat full cost, semua penumpang pasti mendapat makan. Jadi nggak usah takut kelaparan di atas pesawat. Di depan bangku juga sudah tersedia inflight entertainment yang bisa kita nikmati untuk mengatasi kebosanan selama di pesawat. Juga dikasih bantal kecil, selimut, dan headphone (tentunya untuk dipakai selama di pesawat saja). Sementara yang boleh dibawa keluar pesawat itu satu tas kecil compliment berisi amenities dari Garuda Indonesia. Jam 8 pagi saya mendarat di bandara Incheon di kota Seoul, Korea Selatan. Saya melewati imigrasi dan mengambil bagasi saya. Bagasi saya utuh, tidak cacat, dan terutama tidak hilang. Masalah bagasi ini terlihat sepele tapi vital buat saya. Dan Garuda Indonesia tidak pernah mengecewakan saya dalam hal bagasi.

Pulangnya dari Incheon menuju Jakarta, saya tidak transit ke Bali lagi. Jadi pesawat Garuda Indonesia terbang langsung dari Seoul menuju Indonesia. Dan ada 3 hal yang menjadi perhatian saya. Pertama, saya datang kepagian sekitar 5 jam lebih awal. Biasanya kalau saya pakai maskapai lain (terutama yang jadwalnya penerbangannya padat merayap), saya tidak bisa check in duluan sebelum jadwalnya keluar di layar monitor. Iseng-iseng saya ke counter check in Garuda Indonesia, dan voila ! Saya bisa check in dan menaruh bagasi. Paling nggak saya nggak menyeret koper kesana kemari selama menjelajahi bandara Incheon sembari menunggu boarding. Kedua, waktu di atas pesawat, selain makanan berat, pramugari juga membagi-bagikan ice cream. Saya penggemar berat ice cream dan ini jelas menambah nilai positif di mata saya. Ketiga, immigration on board. Ini sangat memudahkan semua penumpang Garuda Indonesia dan menghemat waktu karena nggak perlu antri imigrasi untuk cap paspor karena sudah dilakukan oleh petugas imigrasi di atas pesawat. Hanya Garuda Indonesia yang memiliki pelayanan seperti ini. Selama ini saya puas melakukan dan mempercayakan penerbangan saya kepada Garuda Indonesia.

Waiting Room Incheon, Seoul (Sign board for Garuda flight)

Inflight entertainment


Dan saya menunggu dan bermimpi dan berharap Garuda Indonesia akan menjadi maskapai nomor satu di dunia. Atau paling tidak nomor satu di Asia dululah. Kapan ya itu terjadi ? Saya membayangkan apabila kita semua orang Indonesia bangga dan memilih maskapai Garuda Indonesia sebagai maskapai pilihan utama dalam kegiatan penerbangan mereka, bisa saja pertanyaan saya itu terjawab dengan cepat. Seperti yang dikatakan Pandji dalam tulisannya (Nasionalisme), “Bangsa Indonesia, Rakyatnya, Orang orangnya AKAN membawa Indonesia jadi jawara dunia. Gue percaya itu.”

Pandji, nama panjangnya Pandji Pragiwaksono adalah seorang komedian atau lebih terkenalnya ia adalah seorang stand up comedian. Ia aktif menulis blog di www.pandji.com. Pandji cukup sering menyelipkan kritikan-kritikan dalam lawakan-lawakannya. Hebatnya ia membawa kritikan tersebut diterima dan ditertawakan oleh orang banyak. Itu artinya cara penyampaian Pandji kreatif dan cerdas karena tidak bikin orang marah akan kritikan-kritikan itu. Dan melalui tulisan Pandji, saya menyadari bahwa banyak orang Indonesia yang bahkan namanya tidak dikenal di TV giat mempromosikan Indonesia kepada dunia. Indonesia DANGEROUSLY BEAUTIFUL ! And yes i am AGREE ! DEFINETELY AGREE !

Kalau Garuda Indonesia senantiasa berbenah diri untuk menjadi yang terbaik, mengapa kita tidak ? Kalau Pandji senantiasa mencelikkan mata penonton dengan lawakannya bahwa Indonesia itu indah, mengapa kita tidak ?

So, what your next move to make Indonesia beautiful in your eyes, mate ?

Tidak ada komentar: