Selasa, 18 Desember 2012

Pengalaman Naik Air Asia ke Incheon (South Korea/Korea Selatan)

Perjalanan dari Surabaya (Indonesia) - Incheon (Korea Selatan)
transit Kuala Lumpur (Malaysia) 


Perjalanan pertama saya ke Korea dengan backpacker. Booking AirAsia via Surabaya menuju Incheon. Perjalanannya diawali jam 18.00 pm dari Juanda trus ke KL LCCT di Malaysia buat transit di sana sekitar setengah 10 malam waktu Malaysia. Trus kongkow deh di LCTT nungguin pesawat ke Incheon yang berangkatnya jam 1 pagi. Capek sih tapi ya inilah waktu itu pesawat dengan fare terendah.
Di LCTT ada money changer juga. Cuma semua mata uang harus ditukar di ringgit dulu baru ke mata uang yang dituju. Misal waktu itu saya mau tukar rupiah ke won, harus ngitung dulu dari rupiah ke ringgit, baru dari ringgit ke won. Yah lumayan potongannya. Mending sebelum berangkat siapin won dulu deh dari rumah. Soalnya beli di bandara Juanda juga harganya ngawur. Mahal. Alasan mereka, karena won tidak update setiap hari jadi mereka menerapkan manajemen resiko buat rupiah ke won. Hallah !
Di LCTT juga ada penjual air mineral yang mahal dan murah. Karena ruangan transitnya kecil, jadi putari aja nanti juga pasti tahu mana yang murah, mana yang mahal. Untuk ukuran orang Indonesia seperti saya, tetap saja harganya mahal. Saya sarankan sih dari Indonesia bawa air mineral. Karena kalau sebotol aja, nggak dibuang kok sama petugas bandaranya. Trus setelah di ruang tunggu masuk ke pesawat menuju Incheon juga nggak dicek lagi bawa air atau nggak. Daripada beli di pesawat harganya sekitar 3 ringgit Malaysia, jadi kurang lebih sekitar 10rb an rupiah.
Pesawat AirAsia sendiri cukup okelah untuk terbang jauh. Cuma kursinya tidak bisa dimundurkan ke belakang jauh-jauh jadi itu yang membuat saya tidak bisa tidur cukup nyenyak selama perjalanan. Terus hampir setiap jam, ada pramugari atau pramugara yang jalan-jalan melayani penumpang. Jadi kalau duduk di pinggir dekat jalanan, ya agak kesenggol sana-sini. Kalau ada dana lebih, pakai aja flatbed premium service yang bisa tidur dan duduknya di VIP depan. Saran saya, memang benar pesawat low budget, tapi kalau bisa diperbaiki lebih baik, akan jadi semakin dicintai tuh sama orang-orang.

Tidak ada tontonan di depan kursi anda, jadi kalau anda ingin menikmati entertainment, bawa alat masing-masing atau anda bisa meminjam by Airasia di atas penerbangan tetapi anda diharuskan untuk membayar.

Tidak ada makanan, tidak ada minuman gratis. semuanya bayar. Jadi kalau anda memang berniat memesan makanan, belilah jauh hari di website yang telah disediakan by AirAsia atau pas di atas pesawat juga bisa tapi siap-siap uang. Dollar atau Ringgit. Kalau perjalanan internasional dari KL-Incheon. Kalau domestik bisa pakai Rupiah.
 (Kasihan ya Rupiah.... aduh cepat deh redenominasi, biar bisa sama rata dengan negara lain. Nggak kebanyakan 0)

Secara keseluruhan waktu saya menaiki AirAsia September 2012, saya merasakan on time schedule kok. Agak delay sebenarnya dari Surabaya cuma dari jauh hari mereka sudah woro-woro ke email, hp, website bahwa penerbangannya pindah jam. Tidak banyak jaraknya tapi cukup mengganggu apabila anda bukan orang yang up to date sering mengecek jadwal sih ya.

Trus untuk booking group, sayangnya AirAsia tidak memberlakukan harga bersaing. Bisa jadi murah sewaktu harga promonya. Jadi menurut saya harus dibenahi lagi nih.

Nyampe di Incheon jam 8 pagi waktu setempat dan keluar harus naik subway airport menuju ke gate depan. Karena imigrasinya semua kumpul jadi satu di satu gate. Nggak usah bingung, semua orang mengarah ke tempat yang sama kok, jadi ikuti saja. Kalaupun sampai anda harus jalan santai dan ketinggalan arah mereka, baca aja papan petunjuk. Semua ada bahasa Inggrisnya kok. Apalagi kalau anda bisa baca huruf korea, safe lah pasti.
Keluar imigrasi, sempatkanlah datang ke pusat informasi yang ada di depan 7evelen. Di sana juga disediakan kotak tempat mengirim kartu pos merchandise khas korea. Jangan kuatir, gratis kok, pemerintah Korea yang mengirimkan. Tuh hebat kan ?! Di Indonesia belum pernah saya jumpai seperti itu. Mudah-mudahan bisa berbenah diri deh pariwisatanya dipelihara dengan baik.
Ada peta gratis, majalah gratis, panduan gratis. Dari lokasi toko-toko sampai hospital tempat operasi plastik semuanya ada informasinya. Jadi sempatkanlah mengunjunginya karena mereka cukup helpful meskipun kadang bahasa Inggrisnya agak mencelat.

Saya sengaja naik airport limousine menuju hotel tempat saya menginap. Bayar 10rb won. Ada petunjuk dari pihak hotel yang sudah saya kantongi. Jadi saya tinggal menuruti rutenya saja. Beli tiket airport limousine bus nya  di dalam bandara. Dekat kok sama pusat informasinya. 
Pulangnya nanti saya mencoba subway dari Hongdae menuju Incheon. Nyaman juga kok dan murah lagi. Waktu itu ada diskon soalnya. Jadi saya cuma bayar 2650 won pakai T-Money. Harga aslinya berkisar kurang lebih sama seperti Airport Limousine Bus.

T-Money
Deposit 5000 buat alatnya. Waktu itu saya beli dan dapatnya bukan kartu. Tapi box kecil kayak gantungan hp. Lucu. Tapi bisa jalan-jalan deh sampai ke luar kota segala. Naik bus maupun naik subway/MRT. Sebenarnya bisa dikembalikan T-Money nya dan dapat refund 500 won. Cuma saya tidak kembalikan karena yah..suvenir. Eh ternyata beberapa bulan kemudian saya kesana lagi. Jadi nggak usah beli deh, tinggal isi ulang.

Seoul Station
Di sini hampir semua pusat persimpangan subway dan bus. Jadi ramai sekali apalagi pas jam-jam pulang kerja dan berangkat kerja. Jadi saran saya sih jangan pergi kalau tidak kepaksa pada waktu-waktu itu.  Di Seoul Station ini juga ada Lotte Mart. Selama saya di Seoul, paling murah saya temukan air mineral ya di sini. Harganya memang masih lebih mahal dibandingkan di Indonesia. Cuma maksud saya lebih murah di sini ketimbang di minimarket-minimarket di Korea. Harganya 350 won atau sekitar 3500 rupiah. Kalau di minimarket minimal 600 won atau sekitar 6000 rupiah (saya pake pembulatan 1 won = Rp.10). 

Saya pulang by AirAsia lagi dari Incheon pagi sekali 9.35 am waktu setempat. Jadi kebayang kan harus bangun jam berapa dan menggeret tas ke subway terus jalan lagi menuju ke lokasi check in. Lokasi gate nya AA jauh dari pintu depan yang ada pemeriksaan Imigrasi, jadi saran saya spare waktu 3 jam sebelum berangkat deh. Takutnya accidentaly ketinggalan flight. Belum lagi selain check in harus melewati proses pemeriksaan imigrasi, dll. Subway dan Bus di Seoul jam setengah 6 pagi sudah beroperasi kok.
Sampai di LCTT lagi Malaysia jam 3 sore. Kemudian menunggu pesawat ke Juanda jam 6 sore. Jadi kembalilah saya kongkow di LCTT membuang waktu melihat-lihat toko-toko.
Sampai di Juanda jam 8 malam waktu Indonesia bagian barat. Dan langsung menuju kasur empuk saya. 

Secara overall, pengalaman yang baik terbang bersama AirAsia. Semoga di hari ke depan semakin banyak promonya.

Fyi, tiket promo ke Korea sekarang agak susah dapatnya. Karena mungkin dia jalur gemuk kali ya... Sama kayak ke Bangkok. Jadi kalau bisa dapat tiket murah setelah tahun 2012 (mungkin kekorea pp dibawah 2 juta), beruntunglah kamu !

2 komentar:

Eko Santoso Azzamir mengatakan...

Selamat malam. mau tanya kalo pake air asia dan nunggu penerbangan selanjutnya apakah kita boleh keluar dari airport (maksudnya bisa jalan jalan dulu gtu liat2 kota KL)?? Soalnya kalo saya lihat2 lumayan lama transitnya. terus T-Money apakah ada masa exptnya??

Terima kasih

Unknown mengatakan...

Boleh keluar KL. Kan bebas visa paspor Indonesia ke KL. T-Money ada expirednya. Kalau gak salah sih 2 tahun. Mungkin aturannya sudah diganti, coba cari info ke website nya kto aja.