Minggu, 10 Maret 2013

Charter Imlek 2013 Tour China

CHARTER IMLEK TOUR CHINA 2013


Saya memilih untuk mengikuti charter imlek tour China karena 2 alasan : 
1. Harganya murah 
2. Saya lagi kepengen jalan-jalan di negeri orang

Saya sudah lama mengamati tour-tour charter untuk imlek ke China tapi baru bisa ikut di tahun 2013 ini. Saya mau sedikit sharing beberapa hal yang saya alami.

Awalnya semua sudah terencana berikut tanggal dan harga yang saya harus bayar ke travel agen. Tetapi karena charter flight tahun ini menggunakan Batavia airlines dan Batavia pailit mendadak, jadi agak berantakan. Akhirnya setelah mengalami waktu tunggu kepastian yang cukup lama, saya diinfokan jadi ikut serta dalam charter flight imlek tahun ini dengan menggunakan maskapai Airphile Express. 

Rute tour saya : 
Denpasar-Hangzhou-Shanghai-Suzhou-Wuxi-Huangshan-Hangzhou-Denpasar

Pada dasarnya pesawat yang digunakan Airphile Express untuk mengangkut kita cukup kecil dan sesak. Jarak antara kaki dengan bangku depan sangat sempit. Untuk orang yang kakinya panjang cukup menyulitkan apalagi harus berada di dekat jendela karena tidak banyak ruang untuk bergerak. Dari Denpasar berangkat pagi sampai Clark (transit) siang. Baru berangkat lagi malam hari menuju Hangzhou. Jeda untuk menunggu cukup lama di Clark yang notabene airportnya tidak banyak entertainment. Penjualan barang-barangnya juga terbatas. Tidak secanggih Changi yang jelas yang membuat kita tidak bosan dalam menunggu penerbangan berikutnya. Jadi saran saya, bawalah makanan secukupnya karena di Clark Airport (Diosdado Macapacal Airport) tidak terlalu banyak kios jualan makanan. Itupun kalau beli di sana harus membeli dengan peso (mata uang Philipina) atau yuan/renmimbi (mata uang China) atau US Dollar (mata uang Amerika). Dan jangan lupa bawa juga buku/mainan/apapun yang bisa mengurangi kebosanan anda. Jujur bagi saya menunggu selama 4-5 jam waktu transit di sana sangat membosankan.

Sampai di Hangzhou tengah malam dan langsung menuju hotel. Karena charter imlek dapat dipastikan kalau tidak di bulan Januari ya pasti Februari. Dan pada kedua bulan itu pasti China sedang dingin-dinginnya. Bahkan kalau anda beruntung anda akan pergi ke tempat wisata diiringi salju yang turun. Saran saya, baju dan perlengkapan musim dingin harus cukup. Memang anda bisa berbelanja di China, tetapi untuk pertama kalinya sebaiknya anda prepare dulu dari rumah. Karena bagi orang tropis seperti saya, jujur saya tidak suka musim dingin. Saya suka salju tapi tidak suka musim dingin karena bagi saya serasa tercabut nyawanya kalau kedinginan. Karena Hangzhou berada di selatan sungai Yangtze, jadi dinginnya tidak kering seperti Beijing (karena Beijing terletak di utara). 

Hangzhou
Yang paling terkenal jadi icon adalah Pagoda lifeng and Danau Xihu (pasti tahu kan legenda ular putih - Pai Su Cen and Shi Han Wen). Berkeliling di danaunya baik jalan kaki maupun menggunakan kapal adalah satu hal yang wajib anda lakukan ketika di sini. Pemandangannya benar-benar serasa di kartu pos. Banyak spot tourist information juga yang saya temukan. Dan di antaranya menyediakan peta dalam bahasa Inggris. Jadi secara garis besar, kota ini sudah siap untuk menerima tourist dari luar negeri baik backpacker, group tour, maupun independent traveler lainnya.
Toko Sponsor : Peralatan dapur/benda tajam macam pisau dapur, pisau daging, pemotong, cukur, dll

Shanghai
Kota wajib kunjung di negeri China. Kotanya sangat modern tapi juga tidak meninggalkan model kunonya. Kota ini dibagi dua, kota lama dan kota baru. Dua-duanya sama-sama menawarkan pengalaman yang berbeda. 1 icon yang pasti tak boleh anda lewatkan adalah Oriental Pearl Tower yang letaknya di seberang The Bund (The Bund ini bagus pemandangannya dan bisa jadi objek foto). Dari The Bund anda bisa menyeberang ke Oriental Pearl Tower dengan menggunakan kereta khusus bawah tanah (lumayan kerena karena dihiasi warna-warni cahaya di dalam gua/terowongan bawah tanahnya). Nggak lama, paling cuma 5 menit saja. Kalau anda memiliki dana lebih, anda bisa berkeliling naik kapal ketika malam hari menikmati kota Shanghai penuh dengan kelap-kelip cahaya.
Sebenarnya banyak sekali yang bisa kita lakukan di Shanghai. Ada Nanjing Lu yang dipenuhi dengan berbagai branded store terkenal, jalanan pedestrian yang asyik untuk disusuri. Xintiandi yang lebih cocok untuk turis Indonesia, Cheng Huang Miao (temple plus pedestrian di sekitarnya), dan mal-mal lainnya yang tak kalah menarik untuk dikunjungi. Shanghai adalah kota yang indah. Turis asing yang tidak bisa berbahasa mandarin pun akan terhanyut dengan pesona kota ini.
Cheng Huang Miao sebenarnya adalah kuil/klenteng gt lah kalau di Indonesia. Hanya saja di sisi-sisinya ada jalanan pedestrian yang dipenuhi dengan toko-toko. Ada banyak long john dijual dengan berbagai ukuran dengan berbagai harga. Sekitar 10-25 yuan/pcs. Murah kan ?! (Konversi pas saya kesana 1 yuan = RP.1.500). Membuat saya ingin shopping lagi di sana.
Toko Sponsor : Jade

Suzhou
Setelah dari Shanghai yang notabene kota metropolitan, lanjut ke Suzhou yang merupakan kota kecil. Jadi agak-agak jeglek sebenarnya. Cuma di kota ini juga banyak pedestrian yang kebanyakan menjual jajanan. Kalau ikut tour, anda akan dibawa ke Suzhou museum. Untuk menuju museum ini, anda akan melewati banyak pedestrian yang banyak menjual makanan. Coba saja, enak kok. Hati-hati saja saran saya. Percayai mata anda. Suzhou juga memiliki semacam tempat ada TV panjang yang letaknya digabung dengan beberapa toko. Konsepnya mirip Ciwalk di Bandung.
Toko Sponsor : Suzhou Silk/Sutra Suzhou

Wuxi
Pas saya ikut tour, tujuannya adalah melihat tempat syutingnya Red Cliff and Sam Kok. Sayangnya begitu sampai di Wuxi, ada tour leader local lain naik dan langsung meminta bayaran lagi sebagai syarat untuk masuk. Padahal aslinya kalau anda pergi sendiri, anda tidak akan dikenakan biaya. Jadi ini membuat saya agak tidak nyaman. Cerita akhirnya, para peserta tour marah kepadanya. Yah sebenarnya tidak enak saya ceritakan di sini. Ini hanya sekedar pengalaman saja. Intinya tour utamanya adalah melihat tempat syuting film terkenal di atas tadi.
Toko Sponsor : Wuxi Pearl/Mutiara Wuxi (air tawar)
--> Bagus mutiara di Lombok (air laut). Kalau anda ke Lombok dan tahu bedanya mutiara air tawar dengan air laut, anda akan bilang sama seperti saya.

Huangshan
Saya tertarik ke Huangshan setelah melihat sebuah galeri foto dari sebuah majalah terkenal terbitan luar negeri. Saya jatuh cinta kepada Huangshan. Dan ini juga salah satu alasan saya untuk ikut tour ini. Karena jujur saja Huangshann bukan kota besar seperti Beijing atau Shanghai. Dan untuk kesana juga agak susah bagi saya. Saya kemudian memutuskan untuk ikut tour dan menikmatinya.
Huangshan atau dalam bahasa China artinya Gunung Kuning tetapi saya pernah baca di sebuah majalah Huangshan merujuk kepada arti Gunung Huang (Shih Huang Ti-Kaisar yang menyatukan China dan yang membangun tembok China). Konon katanya Shih Huang Ti ini suka sama gunung ini dan memberinya nama sesuai dengan namanya. Sangat indah untuk ukuran sebuah gunung. Dan sekali lagi China membuktikan diri dengan menjual obyek wisatanya dengan sukses dengan memberikan fasilitas cable car yang lumayan jauh ukurannya untuk berada di udara. Saya sempat lihat pembuat cable car dan liftnya ternyata bukan made in China tetapi Made in Austria. Lumayan menurut saya, paling tidak hati saya agak aman. Hahaha...
Dari tempat parkir di bawah sendiri, kita turun dari bus besar/bus tour masih harus naik bus kecil untuk naik ke atas yang disediakan oleh pengelola. Dari sana kita harus menempuh perjalanan kurang lebih 45 menit untuk sampai ke tempat cable car. Dari cable car perjalanan kurang lebih 15 menit ditempuh menggantung di udara ke atas. Dari atas masih banyak anak tangga yang harus kita daki untuk mengelilinginya. Tour ke Huangshan menantang anda untuk adu fisik yang jelas. Anda harus fit karena banyak sekali tenaga yang harus kita kerahkan untuk naik turun tangga dan menjaga keseimbangan agar tidak jatuh. Itu kalau anda ingin mengelilingi gunung Huangshan. Kalau tidak, cukup tunggu di dekat-dekat loket cable car juga bisa. Ada toilet dan toko souvenir yang menjual tongkat, buku, CD, postcard, kipas bergambar, dll.
Jangan kuatir bagi anda yang jalannya sudah tidak mudah, dari rombongan saya kemarin ada yang pakai kursi roda, tetapi dia masih bisa berjalan cuma pelan. Sukses lo sampai ke bawah dan naik lagi dengan napas normal (maklum banyak berhenti untuk mengatur/mengistirahatkan kaki). Saya yang muda saja agak ngos-ngosan (sambil lari soalnya balapan naik ke atas). 
Pilihan lainnya ada penandu yang sanggup membawa anda dari atas ke bawah maupun sebaliknya. Tetapi anda harus merogoh kocek yang tidak sedikit. Kalau saya tidak salah sih bayarnya sekitar 300 yuan dan bisa lebih sekali angkut. Kalau bolak-balik ya kalikan dua, begitu seterusnya.
Saya sampai sana pagi ketika matahari bersinar hangat di pagi hari. Dan saya baru turun menjelang sore dimana awan-awan berjalan turun rendah. Sehingga saya berjalan di atas awan. Bagus dan cantik sekali. Tidak salah kalau kaisar Shih Huang Ti memilihnya by the way.
Toko sponsor : Charcoal Bamboo (pernak-pernik yang dibuat dari bambu include celana dalam, dll). Interesting !

Hangzhou
Setelah dari Huangshan, saya kembali lagi ke Hangzhou. Agenda utamanya menonton pertunjukan dinasti Song dan mengunjungi Longjing Tea. Teh yang bisa menjernihkan air keruh. Keren kan ?! Saya saja tertarik ingin tahu bagaimana caranya. Memang tehnya agak pahit, tapi konon kegunaannya baik sekali untuk tubuh. Cobalah sekali-kali anda ikut tour menuju Hangzhou, anda akan dibawa mengunjungi Longjing Tea.
Pertunjukan dinasti Song mirip Liu San Jie di Guilin hanya saja ini dibawakan indoor. Kalau Liu San Jie outdoor di depan sunganiLi. Kalau ini di dalam ruangan. Maksud saya mirip itu mengerahkan banyak orang untuk menari, dan akrobat. Secara keseluruhan sih ceritanya ada 3macam. Tentang kisah Liu Bei, legenda ular putih, dan Sampek Engtay. Untuk tontonan sih not bad lah.


Setelah dari pertunjukan tersebut, di sebelahnya masih dalam komplek arena tersebut ada sebuah taman bermain mirip dufan. Terus ada sebuah perkampungan China jaman dulu. Semua orang-orangnya didandani mirip jaman dulu termasuk saya berhasil menjepret "Judge Bao". Intinya anda akan diperkenalkan akan banyak atraksi di sini. Termasuk salah satunya wedding show. Pernikahan China Kuno yang diselenggarakan tiap beberapa jam sekali di depan publik. Dan yang paling lucu pemilihan "sang suami" pasti dari penonton pria. Sangat menghibur.
Toko Sponsor : Longjing Tea


Dan acara saya tour ke China berakhir dengan flight penerbangan jam 12 malam dari Hangzhou menuju Denpasar menggunakan pesawat yang sama. Bandara Hangzhou pada dasarnya sama dengan bandara-bandara China lainnya, ada fasilitas air panas dan air dingin. Apabila anda membawa pop mie, kopi, dll yang membutuhkan air panas, anda bisa memakan/meminumnya di sini. Tiba di Denpasar pagi hari. Dan keseluruhan tour pun berakhir.

Informasi dan Tip :
  1. Tiap kali anda ikut sebuah group tour, rasa saling menghormati dan menghargai satu dengan yang lain sangat penting.
  2. Budayakan antri (antar sesama pemegang paspor Indonesia saja. Kalau sama pemegang paspor China mah nggak usah ngalah, nggak worth it. Mereka juga nggak akan mau kalah. Sorry, no offense buat warga negara/pemegang paspor China).
  3. Perhatikan musim negara tujuan. Siapkan perlengkapan sebaik-baiknya. Untuk musim dingin longjohn sangat dibutuhkan. Kalau bisa bawa longjohn yang banyak sehingga anda bisa mendobelnya kalau kedinginan. Baju ganti sebaiknya bawa secukupnya karena anda jarang berkeringat otomatis bisa anda pakai lagi besoknya. Biasanya cukup diangin-anginkan saja. Jaket yang hangat wajib dibawa !
  4. Beberapa hotel mempunyai pemanas yang kurang panas, sehingga anda akan kedinginan dalam tidur. Selimutnya juga ikut dingin. Jadi sebaiknya siapkan kaos kaki banyak.
  5. Beberapa hotel juga memiliki flush toilet yang tidak jalan. Jadi pertama kali masuk kamar, cek segalanya (toilet, AC, pemanas, dll).
  6. Kalau tour leader anda bisa bahasa mandarin, akan mudah meminta ganti kamar kalau misal kamar bermasalah. Celakanya kalau tour leader anda tidak bisa bahasa mandarin dan receptionist juga tidak bisa berbahasa Inggris apalagi Indonesia, wah gawat ! Jadi penting untuk tanyakan selalu kamar tour leader/local guide anda dan cara menghubungi mereka. Kalau perlu, bawa kamus sekalian jadi anda bisa berkomunikasi dengan receptionist langsung. Anda bisa bawa kamus elektronik/kamus buku yang kecil saja tapi useful ya.
  7. Hangzhou and Shanghai good for tourist. Kotanya nyaman dan banyak pusat informasi turis Tetapi Suzhou, Huangshan, Wuxi belum. Jadi persiapkan mental dan browse lebih banyak data. Dan dimanapun Anda harus tetap WASPADA ! Karena kita tidak mau kehilangan apapun termasuk paspor, dompet, dll kan ?!
  8. Hampir bisa dipastikan semua jajanan di China mengandung babi. Jadi kalau anda muslim dan ingin sesuatu yang halal, anda bisa menuju masjid terdekat dan biasanya ada warung-warung di pinggir-pinggirnya. Di sana halal dan makanannya tidak kalah enak dengan yang lain.
  9. Ini opini pribadi sih, tapi saya menemukan oleh-oleh teh susu/kopi susu sangat enak. Boleh dicoba kalau kesana. Tidak/belum dijual di Indonesia sih setahu saya. Namanya Xiang Piao Piao. Harganya sekitar 3 yuan.




Tidak ada komentar: